Berbicara mengenai resolusi tahun 2018 sebenarnya berkaitan erat kaitannya
dengan penyesalanku akan tahun-tahun sebelumnya (-_-). Tapi, dari pengalaman
sebelumnya yang aku sesalkan justru aku mulai belajar dan berusaha untuk
melakukan hal-hal yang sebelumnya belum terealisasikan. Sebenarnya banyak
hal-hal yang ingin aku capai selama hidupku ini dan banyak hal-hal yang ingin
aku eksplore agar hidupku ini lebih bermakna. He he.
Untuk tahun 2018 ini aku berusaha untuk membagi targetku menjadi target per
tahun, target per bulan, dan target per hari. Dengan membagi setiap target
menjadi lingkup yang lebih kecil sebenarnya akan mempermudah diri kita untuk fokus
terhadap target-target yang sudah kita tetapkan. Jujur sebenarnya aku baru
memulai membuat target-target yang serius ini di tahun 2018. Tahun-tahun sebelumnya
sebenarnya aku pernah melakukan hal ini, tapi akhirnya berhenti di tengah jalan
karena berbagai hal mulai dari rasa malas, capek, dan lain-lain. Tapi karena
kesadaranku, akhirnya aku berfikir kalau ini adalah hal yang amat sangat perlu
untuk dilakukan agar hari-hariku nanti tidak menjadi sebuah penyesalan yang
muncul di akhir. Dan semoga ini dapat berjalan konsisten. Aamiin.
Beberapa target yang ingin aku capai tahun 2018 yaitu :
1.
Lebih pintar dalam membagi waktu
Belajar dari pengalaman
waktu SMA yang gelagapan gara-gara baru pertama kali ikut kepanitiaan even
sekolah yang lumayan gede. Pada akhirnya membuat akademikku sedikit
terbengkalai (rangkingku turun -_-). Tapi, dari pengalaman itu justru membuat
diriku untuk belajar dari kesalahan sebelumnya.
Untuk tahun ini aku
mencoba membagi diriku menjadi beberapa bagian (pada bagian ini terinspirasi
dari seorang blogger dan youtuber yaitu Gita Savitri Devi).
Pertama, aku menempatkan diriku ini sebagai mahasiswa yang fokus dalam hal akademik. Sebagai mahasiswa tentunya orientasi utama kita adalah kuliah. Walaupun tidak menampik kalau organisasi itu penting, namun kewajiban kita sebagai anak dari kedua orangtua yang tujuan utamanya adalah menuntut ilmu, maka harus bisa melaksanakannya dengan baik. Dalam hal ini, aku berusaha untuk menyusun strategi belajar apa saja yang harus diriku lakukan ditengah kesibukan dalam hal berorganisasi agar hasil akademik nanti tidak mengecewakan orang tua.
Kedua, aku menempatkan diriku ini sebagai mahasiswa yang aktif dalam organisasi. Aku berpandangan bahwa ikut serta dalam organisasi itu amat sangat perlu untuk dilakukan. Dengan organisasi itu kita belajar banyak hal dan mendapatkan berbagai manfaat yang tidak bisa kita dapatkan hanya dengan duduk di kelas.
Ketiga, aku menempatkan diri sebagai mahasiswa yang berusaha untuk mengasah potensi diri. Mengasah potensi diri dalam hal ini adalah menyisihkan waktu untuk melakukan kegiatan secara konsisten sesuai dengan hobi dan bermanfaat untuk diri kita, terlebih kepada orang lain. Apabila potensi tersebut terasah maka setiap orang akan memiliki ciri khas dan kualitas diri yang tentunya membedakan diri kita dengan orang lain. Selain itu, menurutku hal ini perlu untuk dilakukan karena sebagai mahasiswa tentunya kita akan merasa jenuh dengan aktivitas akademik ataupun organisasi yang terkadang membuat diri kita merasa lelah dan bahkan bosan. Dengan menyisihkan waktu untuk melakukan kegiatan sesuai dengan hobi kita tentunya akan membuat diri kita menjadi lebih bersemangat dalam melakukan setiap kegiatan. Dalam hal ini, aku berusaha untuk memfokuskan diri untuk mengembangkan potensi dalam hal menulis.
2.
Lebih produktif dalam segala hal
Target yang kedua ini sebenarnya berkaitan sama target yang di atas. Untuk
target ini aku berusaha untuk meminimalisir waktuku buat leyeh-leyeh yang
berlebihan (lol), mengurangi waktu untuk nonton drakor bahkan kalau bisa stop nonton drakor (sebenarnya hiburan
itu juga perlu, tapi untuk tahun ini aku berusaha mengalihkan dari drakor ke
film barat karena aku ada misi khusus, he he), dan hal-hal lainnya yang sangat
tidak bermanfaat. Pada intinya aku berusaha untuk menggunakan waktuku sebaik
mungkin dengan hal-hal yang bermanfaat biar enggak nyesel. Ha ha ha (ketawa evil buat diri sendiri).
3.
Memperluas networking dan meningkatkan
kualitas public speaking
Sebenarnya kedua target ini bisa aku dapetin ketika aku aktif dalam
berorganisasi. Sedikit cerita, dulu aku itu orangnya amat sangat pemalu dan
tidak percaya diri buat berbicara di depan umum. Sampai sekarangpun sebenarnya
masih sama, yaitu pemalu dan tidak percaya diri ketika ngomong di depan umum.
Perbedaannya kalau sekarang rasa malu itu sudah agak bisa dikontrol jadinya
enggak begitu pemalu (tapi malu-maluin, lol)
Pada intinya kalau disuruh ngomong di depan umum yang ada ya deg-degan
enggak karuan. Kalau ngomong masih sering belepotan, mondar-mandir enggak jelas.
Pada intinya aku benci dengan diriku ini yang skill untuk ngomong di depan umum masih minim. Hal itu ternyata
juga amat sangat berpengaruh ketika aku di bangku kuliah. Untuk dosen tertentu,
ke-aktifan mahasiswa di kelas juga berpengaruh terhadap nilai karena mereka (yang
aktif di kelas) mau untuk berargumen atau mengemukakan pendapatnya di depan
kelas dengan tidak takut untuk salah.
Nah, karena itulah aku memberanikan diri untuk
ikut organisasi walaupun itu akan menyibukkan, tapi manfaatnya banyak diantaranya
bisa menambah networking (ini sangat
perlu saudara-saudaraku karena secara tidak sadar akan mempermudah kita dalam
segala hal) dan diharapkan bisa mengasah kemampuan dalam public speaking.
4.
Belajar bahasa Inggris
Memahami bahwa diriku ini kemampuan bahasa Inggrisnya masih minim sekali dan
masih berantakan. Maka, aku berusaha melakukan beberapa hal untuk mengasah
kemampuanku dalam hal bahasa Inggris. Sebenarnya tips dan trik buat belajar
bahasa Inggris sudah banyak diulas di internet. Untuk menjalaninya agar bisa
konsisten ya tergantung dari setiap individu. FYI aja, sebelumnya aku lihat
video di youtube tentang belajar bahasa Inggris. Nah, pembicara di youtube itu bilang kalau kita baru bisa berbicara
lancar dalam bahasa Inggris ketika kita memiliki minimal 3000 vocab. Mantap
jiwa!!!.
Dari situlah aku membuat target minimal menghafal 15 vocab dalam sehari dan
vocab-vocab yang sudah dihafalkan aku tulis di buku khusus. Vocab yang dihafal
dapat berupa vocab baru maupun vocab yang diambang lupa (dulu pernah ingat, tapi
lama kelamaan lupa karena engggak pernah dipake -_-). Selain itu, aku juga berusaha
untuk sering-sering melihat film maupun video dalam bahasa Inggris (kalau ini
lebih fleksibel, biasanya aku lakukan di waktu luang). Dan yang terakhir, aku
berusaha untuk meluangkan waktu membaca buku ataupun berita dari portal online
yang berbahasa Inggris. Dengan membaca itu pula selain bisa menambah informasi
juga bisa belajar vocab-vocab yang masih asing. Vocab itu kemudian
diterjemahkan, dihafalkan, dan dicatat. Eaaaa. (Aku juga masih berupaya untuk
belajar)
5.
Menulis secara konsisten dan aktif mengikuti lomba menulis
Sebelumnya aku berusaha untuk mengenali diriku ini seperti apa. Potensi
atau bakat apa yang bisa aku kembangkan. Nah, setelah melihat dan
mempertimbangkan (lol bangett) akhirnya aku mulai sadar kalau diriku ini memiliki
potensi dalam hal menulis dan menggambar. Dari kedua potensi itu aku
mempertimbangkan salah satu yang harus aku jadikan fokus utama, tapi bukan
berarti meninggalkan potensiku yang lain. Aku memutuskan untuk fokus dalam hal
menulis. Sedangkan menggambar aku jadikan sebagai hobi yang sewaktu-waktu bisa
aku ekspresikan sesuai dengan mood (selain
itu, mungkin karena menggambar menurutku kurang fleksibel dibandingkan dengan
menulis).
Dari situlah pada akhirnya aku mengupayakan diri agar bisa menulis secara
konsisten. Aku membuat target minimal dalam seminggu membuat 2 (dua) postingan
di blog. Aku memilih blog karena menurutku dengan blog hasil karya tulisanku
bisa tersimpan dengan baik, sewaktu-waktu aku bisa membaca kembali tulisanku,
dan terlebih lagi bisa memberikan manfaat kepada orang lain. Selain itu, aku
juga membuat target minimal mengirimkan satu karya tulis dalam satu bulan untuk
dilombakan.
6.
Lebih sering membaca
Ini adalah wajib
saudara-saudara. Ada istilah buku adalah jendela ilmu. Jadi, dengan membaca
buku maka kita akan memperoleh banyak ilmu. Tapi, di era digital ini kita juga
bisa membaca dan memperoleh informasi dari internet. Untuk itu, aku menargetkan
diriku ini untuk membaca minimal satu buku dalam satu bulan.
7.
Memperbaiki kualitas diri
Memperbaiki kualitas
diri sebenarnya punya makna yang luas. Tapi, pada target ini aku berusaha untuk
fokus memperbaiki kualitas diri dalam hal agama (menurutku ini yang paling
penting saudara-saudara). Sebelumnya sudah banyak dibahas tentang target-target
yang lebih condong dalam hal duniawi. Maka sebagai makhluk ciptaan Tuhan, aku
berfikir bahwa kebutuhan akhirat juga amat sangat penting dan tidak bisa dianggap sebelah mata. Untuk hal-hal
yang bakal aku lakukan dalam target ini aku enggak bisa share karena sifatnya lebih privasi (hanya aku dan Allah SWT yang
tahu J).
Sekian perbincangan tentang resolusi 2018.
Nyampe enggak sadar ternyata udah banyak juga ya aku nulis. Terima kasih bagi
siapapun yang mau membaca tulisan ini sampai akhir. Semoga tulisan yang panjang
kali lebar kali tinggi ini bisa bermanfaat untuk kita semua. Aamiin. JJJ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar